Jumat, 25 Maret 2011

QALBUN/KALBUN, SURATUN/SHIRATUN (HATI/ANJING, PATUNG/JALAN)

Malaikat tidak masuk ke rumah jika di rumah itu ada patung, atau anjing. Kisah ini menarik untuk dicermati. Aku merasa ada 3 kata yang harus dimaknai secara mendalam. Perlu diresapi. Pertama kata “rumah”. Rumah dalam cerita ini menurutku adalah simbol. Maksud sebenarnya ialah “manusia”. Kemudian kata “suratun”. Dalam kisah ini diterjemahkan sebagai “patung”. Kata ini dekat sekali bunyinya dengan “shiratun” yang berarti “jalan”. Lalu kata “kalbun” yang artinya “anjing”.Kata ini dekat sekali dengan kata “qalbun” yang artinya “hati”. Jadi terjemahan bebasnya kira-kira : Jika seseorang tidak punya “hati” maka ia tidak akan menemukan “jalan”(shiratun). Jalan apa? Jalan menujuNya. Jalan (shiratun) itu hanya ada pada “orang” (bayt) yang mempunyai “hati”(“qalbun”). Shuratun dalam cerita ini adalah simbol “ilah” lain yang disembah oleh manusia sehingga karenanya ia tidak menemukan jalan. Malaikat itu “melekat” pada diri tiap manusia, mana mungkin akan “copot” ketika akan masuk ke rumah yang ada patung atau ada anjing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar